If U Were Going To Die Soon and Had Only One Phone Call U Could Make, Who Would U Call and What Would U Say... and Why Are U Waiting?!
Friday, October 5, 2012
Kisah SEMUT dan LALAT
Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta diatas sebuah tong sampah didepan sebuah rumah. Suatu ketika anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. 'Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar!' katanya.
Setelah kenyang si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan2nya yang melambai2kan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka. Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencuba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak balik demikian terus dan terus berulang2. Hari makin petang si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan dan esok paginya nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.
Tak jauh dari tempat itu nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai2 menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai2 mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.
Dalam perjalanan seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, 'Ada apa dengan lalat ini Pak?! Mengapa dia sekarat?!' 'Oh! Itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia2 seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha. Dia sungguh2 telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.'
Semut kecil itu nampak mengangguk2, namun masih penasaran dan bertanya lagi, 'Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?' Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, 'Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.'
Semut tua itu memerintahkan rakan2nya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya namun kali ini dengan mimik & nada lebih serius. 'Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama namun mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini!'
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment